Setuju?? Naaaah, yang jadi masalah adalah mana yang benar mana yang salah. Mana yang baik, mana yang tidak baik. Mana yang benar, mana yang terlihat benar tapi tidak terlalu baik. Mana yang lebih menguntungkan, mana yang tidak efektif. Mana yang ujungnya bukit keberhasilan, mana yang ujungnya jurang kegagalan.
Papa (dan memang sangat terlihat dalam kehidupannya) selalu bilang "Kamu harus cari hikmat Tuhan buat ambil keputusan, meskipun itu hal sepele.." Dan hari ini renungan tentang hikmat itu sendiri. Sooo, saya diingatkan sekali lagi untuk selalu mencari hikmat Tuhan dengan sikap hati yang benar. :D
God bless!! ;)
//
Bacaan : Yakobus 1:1-8
Nats: Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah. (Yakobus 1:5)
Judul: MEMINTA HIKMAT
Seorang pemain golf profesional baru saja membuat pukulan bagus. Sayang, bolanya masuk ke sebuah kantong kertas pembungkus makanan yang dibuang sembarangan. Menurut peraturan, jika ia sengaja mengeluarkan bola itu, maka ia mendapat hukuman. Namun kalau ia memukul bola bersama kantong kertas itu, ia tidak mungkin bisa memukul dengan baik. Si pemain pun berpikir sejenak untuk mencari hikmat. Tak lama kemudian, ia mengambil korek dari sakunya dan membakar kantong kertas tadi. Sesudah itu, ia dapat memukul bola golf itu lagi dengan pukulan terbaiknya.
Di perjalanan hidup ini, kerap kita menjumpai peristiwa yang tak terduga dan belum pernah kita alami. Sebagian di antaranya bisa jadi berupa ujian yang berat (ayat 1-3)--baik dalam berkeluarga, dalam membesarkan anak, dalam bekerja, dalam bergaul, dalam melayani Tuhan, dan dalam banyak aspek lain lagi. Kita membutuhkan hikmat untuk menghadapinya. Namun, dalam kondisi sulit, wawasan dan pengalaman kita bisa terasa tak cukup. Sebagai anak Tuhan, di mana kita dapat memperoleh hikmat untuk dapat memilih sikap dan tindakan yang tepat?
Yakobus memberi kita kelegaan bahwa bila kita merasa kekurangan hikmat, kita boleh memintanya kepada Allah (ay. 5). Asal kita meminta dengan iman, Dia akan memberikan hikmat itu tanpa syarat. Dia akan memberi kita hikmat praktis untuk mengatasi kesulitan kita. Dia akan memberi kita hikmat untuk dapat melihat sebuah keadaan sebagaimana Allah melihat sehingga kita tahu bagaimana bersikap secara tepat bagi setiap pribadi dan dalam setiap situasi. --AW
LIHATLAH MASALAH DARI CARA ALLAH MELIHAT MAKA IA TAKKAN TAMPAK SESULIT KETIKA IA PERTAMA TERLIHAT
*Yakobus 1:1-8:
1 Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan.
2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
6 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
7 Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
8 Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.