Hari ini (akhirnyaaa) hari Minggu lagi. Sudah aku tunggu2 datangnya hari ini. Iya, betul, karena itu artinya 1minggu sudah terlewati. Puji syukur buat Tuhan yang sudah menguatkanku lewar sate hari slasa, dan akhirnya sekarang sudah jauh lebih baik homesicknya. Sering sih (apalagi pagi hari) perasaan ndak enak itu datang lagi, sepi, takut, dan kawatir semua jadi satu. Yah tapi sering juga mengecoh pikiran sendiri dengan memikirkan hal2 yang akan terjadi setelah bulan Juni ini. Yay, i'm comming back home! :D
Well, sekian dulu, aku mencoba menyibukkan diri biar ngga mikir jelek2. Thanks also to mom and dika yang selalu standby disana. ;)
Oh ya 1 lagi, just want to share firman waktu itu yang sudah me-nabok aku. Hahaha. God bless! ♥
Bacaan hari ini: Kejadian 39:1-6,20-23
Ayat mas hari ini: Kejadian 39:2
Bukan Pekerja Biasa
Dr. Cai Ming Jie, seorang Ph.D. lulusan Stanford University, memutuskan untuk menjadi seorang sopir taksi setelah kehilangan pekerjaannya. Dr. Cai Ming Jie tidak hanya berani menghadapi hidup dengan melakukan pekerjaan yang mungkin jauh dari impiannya, tetapi juga berusaha melakukan yang terbaik. Ia mencatat pengalamannya sebagai sopir taksi dalam sebuah blog: A Singapore Taxi Driver's Diary. Itu menjadikannya bukan "sopir taksi biasa".
Yusuf juga pernah mempunyai pekerjaan yang bukan merupakan impiannya. Menjadi budak, jelas bukan cita-cita Yusuf, si anak orang kaya. Namun apa daya, ia dijual dan harus menjadi budak. Pilihannya hanya dua. Sekadar menjadi budak atau menjadi budak yang baik. Dalam situasi sulit itu, Tuhan menyertai Yusuf (ayat 2,3). Penyertaan Tuhan menjadikannya budak yang tidak biasa. Ia menjadi budak yang "berkuasa" (ayat 4,5). Karena difitnah, Yusuf bahkan turun lebih rendah lagi. Ia menjadi narapidana. Namun kali ini pun, Tuhan tetap menyertai Yusuf, sehingga ia kembali menjadi bukan narapidana biasa, tetapi narapidana yang "berkuasa" (ayat 21-23).
Andai Anda sedang berada di lingkungan pekerjaan yang bukan pilihan Anda, jangan bekerja sekadarnya. Jangan menjadi pegawai biasa. Guru biasa. Dokter biasa. Percayalah, dunia bisa tidak adil terhadap Anda, tetapi Tuhan selalu adil. Kunci keberhasilan kita ada pada Tuhan, bukan pada dunia. Tanggung jawab kita, bukan menuntut ini dan itu, tetapi berjalan bersama Tuhan dan bekerja sebaik-baiknya. Tuhan akan memampukan kita memberi yang terbaik di tengah kondisi yang tak ideal sekalipun
TUHAN DIMULIAKAN DI TEMPAT KITA BERKARYA HINGGA KITA MENJADI BUKAN PEKERJA BIASA
Sent from my BlackBerry Wireless Handheld