Halo halo halo..yak.. ini untuk extreem yang kedua (liat post sebelumnya..). Diambil dari majalah yang sama juga.. hihihi..
Karin, anak manajemen keuangan semester 4, aktivis PMK, pelayanan pemuda dan remaja di gereja. Tampangnya lumayan mnis, ramah, luwes, pinter gaul,
smart, cinta Tuhan, tapi status masi jomblo. Nah, ada cowo namanya Terry (kakak kelas sekaligus teman sepelayanan di gereja), lagi pdkt sama Karin, tp sayang Karin lempeng2 aja soalnya "nggak tipe gue banget si Kak Terry.."
Sssttt.., just for info, Karin lagi ngeceng abis, n tebar pesona ke Bang Michael, ketua PMK. Bang Michael nih cinta Tuhan, tinggi, kurus, cakep, kalo ngomong berbibawa banget, humoris, ramah, pinter, pokoknya idaman setiap gadis di muka bumi deh.
Pada akhirnya, suatu sore Terry menyatakan rasa sayangnya ke Karin. Waktu itu Terry ngga nembak, bahkan minta Karin bersama2 berdoa mencari kehendak
Tuhan (atas hubungan mereka). Mereka bersepakat berdoa dan mengujinya selama 3 bulan (alias menunggu jawaban dari Tuhan).
Di rumah Karin..
Karin: God, sebenarnya yang sedang aku doain selama ini kan Bang Michael, kok yang suka aku malahan kak Terry, orang yang aku ngga suka. Jujur aja yah God, kak Terry tuh bukan tipe aku banget.
God: ........ (diem aja)
Karin: Oooow, jangan3 emang Tuhan menjodohkan aku dengan Kak Terry, aduh Tuhan, Engkau kok tega banget sih kasih aku jodoh yang aku ngga suka. Engkau pengen hidup aku menderita yah? Tuhan dalam hal ini aku tidak bisa taat dengan kehendak-Mu.
God: ........ (masih diem)
Karin: Biar Tuhan paksa segimana juga, aku tetep say no, titik.
God: .........(tetep diem)
Karin: God, aku semakin menderita nih, aku nggak suka, aku nggak suka, aku nggak suka dia!
(Karin jadi makin histeris. Makin dibanyangin, makin stress. Jnangan2 ini kehendak Tuhan. Oh.. tidaaaaakkkkkkkkkk..) Udah beberapa hari ini karin murung karena kuatir yang ga menentu. Takut Tuhan kasih jodoh yang dia sama sekali gak suka. Takut Tuhan maksa dia jadian dengan Kak Terry.
God: Karin..
Karin: Jangan sampe God, jangan sampe aku dapet jodoh seperti dia. Dia bukan tipeku. Dia jauh dari impianku, pokoknya bukan kriteriaku. Iiiiiihhh...
Setelah hening beberapa saat...
God: Karin
Karin: Iya God
God: Pernah ngga kamu meragukan kasih papa dan mamamu?
Karin: Tidak pernah God, sama sekali enggak, aku tau pasti mereka sayang banget sama aku
God: Kira2 orang tuamu akan mengijinkanmu menikah dengan orang yang nggak jelas statusnya, yang nggak punya pekerjaan jelas, yang kerohaniannya nggak beres, yang kemungkinan besar buat kamu gak bahagia?
Karin: Pasti 1 juta persen mereka nggak bakalan ijinkan. Pernah aku pancing2 masalah itu, malah mereka pasang kriteria tinggi untuk calon menantunya.
God: Orang tuamu yang dibumi aja tau yang terbaik untukmu, menyeleksi ketat calon suamimu, merancangkan gimana supaya kamu bahagia, apalagi Aku. Aku sudah merancangkan yang indah untuk pasanganmu nanti. Jangan pernah ragu n takut kalo kamu menyerahkan segalanya pada Tuham, termasuk segala keinginan n anggan2mu.
God: Ingat tidak cerita Kak Maya kemarin waktu kamu sharing dengan dia?
Karin: Iya, awalnya Kak Donny itu bukan tipenya kak Lena, karenan tipenya kak Lena itu cowok tinggi, pake kacamata, punya kumis tipis2. Sedang kak Donny nggak tinggo, nggak pake kacamata, kelimis lagi.
God: Apa dia menyesal?
Karin: Sama sekali nggak God. Awalnya emang dia punya standar untuk pasangan hidupnya, tapi setelah melalui proses panjang, dia ambil kesimpulan, penampilan bukan prioritas, yang penting dia tau n yakin Kak Donny jodohnya dari Tuhan.
Karin: Tapi God, emangnya salah kalo kita buat kriteria pasangan hidup? Aku kan udah tulis semua kriteria yang kuinginkan, n aku sudah ketemu orang yang sesuai dengan kriteriaku itu. Aku kepengen banget berjodoh dengan orang seperti Bang Michael, tinggi 170an, tampang lumayan, nggak malu dibawa kemana mana hehehe, berpendidikan, keluarganya udah kenal Tuhan, karakternya bagus, pokokbya bagiku Bang Michael is the best deh.
God: Karin, manusia sering berpokir si A cocoknya sama si B karena sama2
ganteng n cantik. Si X cocoknya sama si Y karena sama2 keturunan orang kaya, punya hobi n pendidikan yang sama, sifat n kepribadiannya cocok. Manusia liat yang keliatan, kepribadiannya, tapi Aku liat yang ga keliatan. Karakternya.
God: Banyak orang yang terjebak penampilan luarnya, kepribadiannya yang begitu mempesona, keliatan sabar, perhatian, romantis, lemah lembut, kata2nya manis, langusng diterima. Tapi waktu menikah, 180derajat berubah, tangan kaki bisa ikut main, capek dikit bisa marah2, makanan nggak enak marah2. Itu
bahayanya pilih pasangan cuman dari tampilan luarnya doang. Bukan bahagia, tapi penderitaan.
God: Karakter berbeda dengan kepribadian.
Karin: Bedanya apa God?
God: Kepribadian sifatnya alami misalnya ada orang yang sifatnya terbuka, tertutup, pemalu, pemberani, ceroboh, perfeksionis. N yang namanya kepribadian itu bisa diubah oleh manusia.
Karin: Pantesan aja ada sekolah kepribadian yah.
God: Yuups, orang yang tadinya pemalu, grogi, demam pangging kalo bicara di depan umum, tapi setelah dididik, dilatih, dia jadi orang yang berani, bisa bicara di depan umum. Karakter adalah buah Roh, karakter ga bisa diubah oleh manusia, tapi hubungan pribadi dengan Tuhan. Selolah kepribadian bisa memoles penampilan luar, tapi sekolah karakter memoles apa yang ada di dalam hati.
God: Karena itu Aku pilih pasangan untuk anak2Ku berdasarkan karakter. Aku hanya pilih yang baik untuk anak2Ku. Tapi karena manusia ga bisa liat seperti Aku, mereka merasa jodoh yang Aku pilih ngga sesuai dengan keinginannya.
Manusia cari kepribadian bagus, tapi Aku cari karakter yang bagus. Manusiae cari orang yang mulutnya manis, Aku cari yang hatinya manis. Manusia cari orang yang romantis, Aku cari yang bisa membahagiakan anak2Ku.
Karin: Tapi mong2 Bang Michael bagus kan God?
God: Two thumbs up.
Tapi beberapa hari kemudian Karin manyun lagi. Doi ga enjoy saat teduh, lantaran dia masih nggak rela, dia takut nanti pas saat teduh Tuhan bilang, iya Terry lah kodohmu, alamak, merinding nih bulu roma.
Karin: God, seandainya pun Kak Terry punya karakter yang bagus, tetep aja nggak mudah bagiku untuk bisa meneruma dia karena dia bukan orang impianku. Gimana dong God? Hiks hiks hiks, mati aku, plis dong Tuhan kasi yang karakter bagus sekaligus sesuai dengan tipeku.
God: Karin, Aku menghargai hari2 dimana kamu ketakutan, kamu kuatir. Aku
menghargai proses dimana kamu belajar untuk percaya kepadaKu.
Karin: God, Engkau nggak marah kan? Kadang aku percaya banget Engkau pasti beri yang terbaik, tapi kadang aku kuatir, God. Nggak mudah menerima
seandainya yang Engkau kasih beda dengan yang aku impikan. Otakkku mungkin bisa teruma yang Engkau bilang terbaik, tapi hati ini beraaaattt banget.
God: Nak, Aku bukan Tuhan yang memaksakan kehendak. Aku akan menanti sampe akhirnya engkau bisa berkata dengan sepenuh hati, "Ok Tuhan, aku mau taat, kalau memang itu jodohku, aku terima", mungkin engkau menangus saat mengatakan itu, tapi Aku sangat menghargainya. Aku sangat senang anakKu yang dulu begitu keras kepala, ga percaya, sekarang bisa berdiri di hadapanKu n bilang "Tuhan aku percaya Kau sediakan yang terbaik bagikum siapapun dia aku percaya rancanganMu yang terbaik bagiku".
Karin: (sambil beruraian air mata) God, aku menyerahkan sepenuhnya jodohku ke dalam tanganMu. Jadilah sesuai dengan kehendakMu. Siapapun orangnya dialah yang terbaik Tuhan. Sekalipun kak Terry, aku akan terima, karena aku yakin dia yang terbaik dari Tuhan.
Lalu 3 bulan kemudian, Terry and Karin ketemuan buat ngomongin soal hubungan
mereka.
Terry: Gimana Rin, kamu sudah nemu jawabannya?
Karin: Sudah!! (Sambil tersernyuum malu).
Terry: Wow, jawabannya apa? (balas Terry gugup)
Karin: Menurut kak Terry gimana?
Terry: Setelah aku berdoa, bergumul, nangis2 sama Tuhan supaya Tuhan berikan kamu untukku, jawabannya adalah Tuhan bilang emmm...
Karin: Jawabanya apa Kak? (dengan cemas)
Terry: Tuhan bilang TUNGGU, belum saatnya aku punya hubungan khusus dengan wanita, banyak hal yang harus aku bereskan, terutama karakterku. Bang Michael juga nyaranin supaya aku konsen ke kuliah dulu, setelah lulus, dapat pekerjaan baru aku berpikir ke arah sana. So, kita temenan aja yah.
Karin: Apa?? Bang Michael ngomong gitu? (oh my God, wise banget si Bang
Michael, pikir Karin dalam hati)
Karin: Sama Kak, aku juga dapetin seperti itu.
Karin: Aku bersyukur banget sama Tuhan. Melalui perkara ini aku banyak belajar, karakterku dibentuk, hatiku yang tadinya keras kayak batu, dilembutkan sehingga aku bisa rela menerima siapapun dia yang menjadi jodohku. Asalkan dari Tuhan pastilah yang terbaik. Thanks God, semuanya menjadi indah, pelajaran yang berharga, n aku menang.
".... Bukan yang dilihat manusia yang di dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati"(1 Samuel 16:7b)
Nah.. sekian.. Smoga teman2 dapet berkat.. Jangan kerasin hati ya..
hihihi..
God bless. =)