melupakan vs mengampuni
itu hal yang setidaknya aku dapat dari khotbah di komisi pemuda zion GKT III. (saturday, may 30, 2009)
walau dapet hanya se-cuplik tentang hal itu, pikiran mulai jalan... berpikir... memperlebar semuanya agar menjadi lebih jelas...
Lz. Andrew bilang,"..melupakan tidak bisa menyelesaikan masalah, tapi mengampuni lah yang bisa menyelesaikan masalah.."
sejenak keluar dari pola pikir yang sempit ke arah yang lebih luas... teringat pada 2 sahabatku... sahabat yang hilang dan sahabat yang kehilangan...
di + seperti ini oleh Lz. Andrew,"..seperti orang yang luka misalnya ada luka besar di daerah siku tangan kanan.."
mencoba keluar lg dan membayangkan...
/*bayangkan kamu terjatuh dari sepeda motor dan siku kananmu tergores aspal sejauh 0.5 m, apa luka yang ditimbulkan? pastinya berdarah dan mengelupas*/
dari bayangan itu, lanjut ke kata-kata Lz. Andrew,"..pasti kamu berusaha melindunginya dalam masa penyembuhan tangan mu kan? kalau luka itu belum kering, kamu pasti hati-hati dengan luka itu, menjaga supaya debu atau pasir /*kotoran kecil*/ masuk ke dalamnya.."
ya memang kan begitu sewajarnya? kalo kita biarkan masuk malah infeksi ntar... nah itulah titik utama di sini... sama seperti hal untuk mengampuni...
dulu aku pernah membaca cerita tentang ayah dan anak nya.
anak yang begitu bandel dan suka melukai perasaan orang lain. ayah ini memberikan paku kepada anaknya dengan maksud bila si anak melakukan hal yang menyakiti orang lain, maka ia harus memaku paku itu di pagar halaman rumahnya. si anak setuju walau tanpa tahu arti dari yang dia lakukan...
hari pertama si anak memaku 37 buah paku... si anak merasa banyak sekali,, lama kelamaan anak itu sadar dan berusaha mengurangi jumlah paku yang ia paku di pagar... hari berikutnya menjadi 26... berikutnya menjadi 13... berikutnya 3... sampai suatu hari si anak tidak memaku satu paku pun...
si anak berlari ke ayahnya dan berkata bahwa dia berhasil untuk menahan diri dan hasilna dia tidak memaku satu paku pun di sana... lalu sang ayah berkata lg kepada anaknya, tiap kali anak itu bisa mengampuni orang, lepas satu paku dari pagar itu...
si anak melakukan lg tanpa mengetahu maksud yang jelas... dia berusaha memaafkan orang sedikit demi sedikit sampai suatu saat dia berhasil mencabut semua paku yang ada di pagar...
si anak kembali ke ayah dan berkata bahwa dia bisa mencabut semua paku itu. lalu ayah membawa anak itu ke depan pagar yang telah ia cabut semua pakunya dan ayahnya berkata,"lihatlah, kamu bisa menyakiti orang dan memaafkannya tetapi luka itu membekas seperti paku yang telah kamu cabut dari pagar ini. bekasnya tidak bisa hilang walaupun kamu meminta maaf beribu ribu kali..."
dari cerita itu belajar bahwa jangan menyakiti orang lain, terutama di hati... sekali membuat luka di hati seseorang, walau meminta maaf, bekasnya nak! bisa kah kamu menghilangkannya...?
dahulu cerita itu berhenti sampai di sana saja... tapi saya sekarang bisa melanjutkannya dengan menarik lebih jauh lagi pikiran ini... setelah ada bekas luka, apa yang bisa dilakukan orang yang mempunyai luka itu...?
kembali ke luka yang sebenarnya di siku tangan kanan... saat masih belum kering kamu melindunginya dengan hati hati kan sampai luka itu kering dan tumbuh kuliat baru yang menutupinya... memang kulit sudah menutupinya tapi pasti ada bekas gores kan...? (tidak semulus seperti sebelum kamu jatuh)
saat masih belum kering, kamu selalu sebal terhadap orang yang menyebabkan luka itu(orang yang menabrak kamu) tetapi ketika luka itu tertutup kulit baru dan setiap kali kamu melihat bekas itu pasti teringat dengan peristiwa yang menyebabkannya juga... tetapi perlahan kamu sudah tidak marah lagi dengan orang itu karena luka itu seudah beres, walau ada bekas yang bisa mengingatkan... tetapi masalah selesai sudah...
sekarang untuk luka di hati... saat kamu dilukai, terutama hatimu, seringkali kamu sulit memaafkan orang yang menimbulkan luka itu... kenapa...? karena kamu tidak merawat luka di hatimu itu... kamu membiarkan debu dan pasir yang kecil itu masuk...(artinya debu dan pasir adalah masalah-masalah kecil yang mengungkit-ungkit luka itu)
understand...?
(ex: kamu sakit hati karena ditinggal doi, dan kamu bilang mau melupakannya, tetapi baru saja mendengar orang lain berkata bahwa doi mu jalan dengan orang lain, tanpa tahu kebenarannya, kamu langsung panas dan sakit hati)
melupakan itu ga menyelesaikan masalah nak! kamu sakit hati kembali, bahkan nangis, bahkan sampe gulung-gulung di lantai karena kamu panas... kenapa...? kamu ga melindungi dan merawat luka yang ada di hatimu... saat hal kecil(pasir atau debu) masuk, hal yang kecil saja membuatmu semakin sakit lagi... itulah letak kesalahannya!!
di sini titik baliknya...
kalau kamu tahu kamu sakit hati, berarti kamu harus merawatnya supaya sembuh... (seperti luka yang kamu rawat sampai tumbuh kulit baru) kalau kamu melindunginya dari hal-hal kecil, perlahan luka itu akan sembuh...
kalau luka di tangan kamu butuh perban, obat merah, dsb... kalau hati? apa yang dibutuhkan untuk luka itu?
jawabnya... WAKTU & MEMAAFKAN bukan melupakan!!
lindungi luka hatimu dengan waktu yang ada... butuh waktu yang lama... tetapi lindungi itu dengan sabar sampai luka itu sembuh... dan di saat luka itu sembuh kamu memang masih melihat bekasnya...
bandingkan dulu dengan luka sebenarnya, saat kulit baru tumbuh dan menutupinya, kamu tidak bingung lagi dengan debu yang beterbangan di sekelilingnya karena luka itu telah tertutupi... debu tidak akan masuk dan membuat luka lagi di sana...
sama denga hati yang telah sembuh lukanya. bekas ada tapi kamu juga tidak perlu takut akan hal-hal kecil yang datang mengungkit-ungkit masalah itu lagi. karena saat hal-hal itu datang untuk mengungkit-ungkit, luka itu sudah tinggal bekas dan hal itu tidak akan melukai hatimu lagi... kenapa? karena kamu telah MEMAAFKAN dengan tulus...
masalah itu dihadapi, dan bila sakit hati, jangan pernah mengatakan kamu akan melupakannya dan semua akan beres... beres katamu? mimpi iya, beres gak!!
jadi yang harus kamu lakukan adalah mengampuni orang yang membuat luka itu selagi kamu merawat luka hatimu itu... waktu waktu waktu... semua akan baik baik saja...
hari ini kamu tidak bisa melihat orang itu, tetapi setelah waktu, memaafkan dan merawat kamu dapatkan dan lakukan..., lihat hasilnya... kamu akan bisa menatap mata orang itu dengan kuat... dan berkata...,"aku m-e-m-a-a-f-k-a-n mu sobat!!"
//saturday, may 30/2009 - 10.50 pm.
this is the end of this note! thanks to GOD, thanks to two of my best friend, thanks for all that happened in my life so i can write this notes...
//and finally i can take a rest...
hey 100%! let's do this! let's see the result someday, together...!
and for the last...
no need for formalities
GOD bless!
Untuk sahabatku yang masih kerempeng,
Sobat, makasih banyak ya.. Hampir tiap kata itu nusuk, sakit.. Tp itu bener2 jadi berkat buatku, personally. Bersyukur sekali Tuhan boleh kasi kesempatan kita berteman, saling menguatkan. Dah ga bisa ngomong apa2 lagi aku, tp 1 hal yang pasti, semangatmu yang tulus bikin aku sadar + semangat lagi.
Sekali lagi sobat, terima kasih yaaa.
Con.
No comments:
Post a Comment
Hi,please drop your comments. Feel free to give comments, critiques, or give some advice. Cheers!